BANGKAI ANJING DISHOLATKAN??
Siang itu kampung Situ Gunung heboh. Perkaranya, karena ada seorang pemilik anjing yang binatang peliharaannya tersebut mati. Tapi yang bikin heboh bukan gara-gara matinya anjing tersebut. Si pemilik anjing bersikeras untuk mengkafani anjingnya dan menyolatkannya di mushalla kampung tersebut. Tentu saja penduduk kampung menolak dengan keras permintaan majikan anjing itu.
Untuk merendahkan gejolak yang memanas di kampung tersebut, sekaligus untuk menyelesaikan permasalahan secara baik² , dipanggillah seorang Kyai kondang di kampung itu untuk diminta fatwa dan pendapatnya perihal perkara anjing mati yang bikin heboh ini. Tak lama kemudian datanglah sang Kyai berjalan ter-gopoh² bersama warga yang menjemputnya.
Begitu tiba di TeKaPe, Kyai langsung bertanya, "Mana pemilik anjing mati yang sudah dikafani ini?"
Seorang pria paruh baya maju dan berkata, "Saya pak Kyai."
"Atas dasar apa kamu minta anjing kamu itu dikafani dan dishalatkan sebelum dikubur? Dia kan binatang dan bukan manusia. Selain itu tak ada ajarannya dalam agama kita menyalatkan binatang yang mati!" Tegas sang Kyai.
Dengan ter-bata² pemilik anjing berucap, "T..t..tapi Kyai, ini adalah wasiat dari anjing saya ... "
"Bohong kamu ... Itu tidak mungkin. Mana mungkin anjing bisa berwasiat!?" Sergah pak Kyai memotong ucapan pemilik anjing.
"Selain itu anjing saya ini juga berwasiat agar saya menyerahkan uang 250 juta kepada siapapun yang menjadi imam shalatnya," jawab pemilik anjing melanjutkan kalimatnya yang tadi terpotong.
Tak diduga, sang Kyai tiba² berkata, "Jika demikian, siapkan proses shalat mayyit dan ajak warga untuk menyolatkan anjingmu itu."
Tentu saja warga makin heboh demi mendengar jawaban Kyai yang absurd dan aneh tsb. Tapi warga tak ada yang berani menentang Kyai kondang tersebut. Sebagian dari merekapun berbaris di belakang Kyai membentuk shaf shalat jenazah.
Setelah selesai shalat, ada seorang warga yang memberanikan dirinya untuk bertanya pada Kyai tersebut," Pak Kyai, nuwun sewu pak ... Kenapa pak Kyai jadi berubah pikiran dan setuju untuk menyalatkan anjing itu?"
"Setelah saya telisik dengan seksama, ternyata anjing itu masih memiliki nasab mulia dari anjing milik pemuda Ashabul Kahfi," jawab Kyai setelah mengambil nafas panjang.
Wargapun hanya bisa meng-angguk²kan kepalanya, entah tanda mengerti atau sekedar ikut²an saja.
------------------------
.
Terkadang rusaknya ajaran agama bukan karena tak ada lagi yang memahami atau mengetahuinya. Tapi justru datang dari orang² yang lebih faham namun karena 'desakan' duniawi, maka ia rela mengorbankan ajaran agamanya demi tercapainya ambisi walaupun harus menjerumuskan orang banyak dalam lembah kesesatan.
Maaf, cerita di atas hanya sebuah i'tibar ...🙏
0 comments:
Post a Comment